SURABAYA – ADM WEB | Pada Rabu, 6 September 2023, Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) menyelenggarakan Jatim Art Forum dalam Dokumentasi dan Diskusi 2023 di Universitas Airlangga, khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kemajuan seni dan budaya menjadi salah satu aspek penting dalam melestarikan identitas suatu budaya. Melalui kerjasama antara Jurusan Antropologi Universitas Airlangga dengan Dewan Kesenian Jawa Timur, diharapkan mampu memicu diskusi lebih lanjut mengenai kesenian dan kebudayaan yang beragam di Jawa Timur.
Jatim Art Forum menjadi salah satu wadah untuk memperkenalkan seni-seni yang telah dikumpulkan dari para seniman, mahasiswa, dan pelaku seni di Jawa Timur. Dalam diskusi kebudayaan yang dilaksanakan di Ruang Adisukadana ini, mahasiswa Antropologi yang mengambil mata kuliah Antropologi Kesenian disuguhkan film pendek buatan mahasiswa Studi Film dan Televisi ISI Yogyakarta. Dalam film pendek “Wasiat,” dibahas mengenai pertentangan saat wasiat mendiang yang sudah meninggal meminta dimandikan dengan arak. Wasiat ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat Sumenep, Madura. Film ini menjadi representasi dari nilai-nilai dalam masyarakat yang memiliki konflik tersendiri yang bisa dikaji lebih lanjut.
Salah satu dosen yang terlibat dalam acara ini, Lintang Wahyusih Nirmala, S.Ant., M.A., menjelaskan, “Kegiatan ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari kerjasama antara fakultas dengan DKJT. Karena kebetulan kajiannya mengenai seni, maka hal ini memiliki kaitan erat dengan antropologi. Mahasiswa antropologi dapat belajar banyak baik dari segi seni dan budaya dari film dokumenter yang ditayangkan.”
Acara ini menjadi salah satu ajang diskusi dan sarana belajar bagi mahasiswa dalam memahami seni dan kebudayaan di masyarakat. Salah satu mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam acara ini, Laily Wahyu Alfina, mengatakan, “Acara ini sangat menarik, apalagi film pendek yang ditayangkan menggunakan setting tempat di Madura dan kebudayaan yang saya sendiri, yang berasal dari Madura, tidak tahu. Film ini juga menjelaskan bagaimana kebudayaan dan wasiat bisa bertentangan di masyarakat.” Dengan adanya kerjasama dan diskusi kesenian dengan DKJT Jawa Timur ini, diharapkan pemahaman mengenai kesenian dan kebudayaan dapat terus ditingkatkan, khususnya di kalangan mahasiswa.
Artikel ini merefleksikan SDGs PBB point ke-4 Quality Education dan ke-17 Patnerships for the Goals (ACM).
The post Melihat Kesenian Jawa Timur Melalui Lensa Antropologi: Jatim Art Forum dalam Dokumentasi dan Diskusi 2023 appeared first on S1 Antropologi.